Pada IC 74LS90 ini terdapat 2 inputan clock yang mempengaruhi/mengirimkan sinyal menuju IC 74LS47 yang mana akan merubah output dari IC 74LS90 yang berupa sinyal dan akan ditampilkan pada logicprobe. Tiap saklar yang di hidupkan atau berubah inputan 1/0 akan mempengaruhi output pada IC 74LS90, lalu akan menuju input seven common anoda segment dan akan di ubah sesuai sinyal/input yang masuk, dan outputnya akan berupa angka pada seven common anoda segment.
1. Analisa kenapa output percobaan 2a mengcounter tidak beraturan ?
Diketahui pada percobaan 2a, pada rangkaian IC 74LS90 dan IC 7493 clock A dan B ada di satu Sumber clock yang sama sehingga output Kedua IC counter 74LS90 dan 7493 tidak beraturan, ini karena clock mempengaruhi kedua CKA and CKB dari masing2 counter yang membuat mereka aktif bersamaan. Ketika ini terjadi counter menghitung dari tiga, enam, dan seterusnya. Ini disebut dengan lompat tiga.
2. Analisa kenapa output percobaan 2b dapat mengcounter secara beraturan?
Pada percobaan, CKB dari counter dihubungkan ke output dari CKA. Hal ini menyebabkan output dari CKB dipengaruhi oleh CKA, karena itu ketika menjalankan rangkaian counter akan menghitung dari 0,1,2,3 secara beraturan hingga batas maksimum nya yang kemudian akan reset ke 0 dan menghitung kembali.
3. Analisa kenapa output pada percobaan 2b pada IC 74LS90 hanya bisa mengcounter sampai 9 ?
Pada datasheet IC 74LS90, rangkaian dalam IC ini yaitu terdapat 3 JK Flip-flop dan 1 RS Flip-Flop sehingga output nya tidak sampai 15 karena tidak menggunakan JK flip-flop. Hal ini berbeda karena cara kerja RS Flip-Flop tidak sama dengan JK flip-flop sehingga output maksimum yaitu 1001 dalam desimal yaitu 9
4. Analisa kenapa output pada percobaan 2b pada IC 7493 bisa mengcounter sampai 15 ?
Pada datasheet IC 7493, rangkaian dalam IC ini terdapat 4 JK Flip-Flop sehingga sesuai dengan Percobaan 1 coutput yang dihasilkan maksimum Sampai 1111 dalam desimal 15.
Pada percobaan 1 ini merupakan percobaan Asynchronus Binary Counter dengan 4 bit yaitu dimana menggunakan 4 buah J-K Flip-Flop yang input J dan K nya dihubungkan menjadi 1 ke power sehingga menjadi T Flip-Flop. Ketika J-K dihubungkan ke power maka input J-K adalah logika 1 maka J-K mengalami kondisi toggle (berlawanan) dan karena inputnya juga diberi input clock yang dimana clock nya terdapat bulatan di depannya maka clock akan aktif pada saat kondisi fall time yaitu kondisi dimana clock akan mentrigger pada saat 1 ke 0, sehingga outputnya akan mengalami perubahan.
Karena clock mentrigger pada saat kondisi fall time, maka ketika input J-K nya 1 maka output Q akan 0, namun clock hanya mempengaruhi flip-flop pertama saja, sedangkan flip-flop kedua ketiga dan keempat itu clock nya bergantung dari output Q flip-flop sebelumnya. Sehingga setelah melakukan beberapa percobaan maka pada percobaan 1 ini counter akan mengalami counter up dari 0 sampai F.
1. Analisa apa yang terjadi pada rangkaian percobaan 1 ketika input SR nya dihubungkan ke ground ketika SR aktif low ?
Diketahui rangkaian percobaan 1 menggunakan 4 JK flip flop yang dimana pada kaki SR adalah aktif low. Ketika kedua kaki disambungkan ke ground maka akan bersifat aktif low. Ketika ini terjadi terlihat pada rangkaian bahwa rangkaian berada pada posisi SET. Ini terjadi karena pada logika 0 maka output Q dan Q bar akan berlogika 1 yang dimana logika ini tidak dapat ditentukan. Jadi ketika rangkaian active low semua logic probe akan menyusun angka 1111 atau dalam desimal berarti 15.
2. Apa yang terjadi jika output Q bar masing" flip flop dihubungkan ke input clock flip flop selanjutnya ?
Pada rangkaian, ketika output Q bar masing masing dihubungkan ke flop, maka counter akan menghitung nilai maksimumnya yaitu 1111 atau 15, sehingga counter akan memulai dari 15 lalu sampai 0 yang dimana ini disebut counter down.
Pada eksperimen ini, kita diminta untuk melakukan perancangan ulang rangkaian percobaan 2 dengan mengganti indikator output menjadi LED dan mengubah sumber tegangan menjadi 3.3 V.
Rangkaian ini terdiri dari dua IC, yaitu 74LS90 dan 7493, serta enam saklar. Terdapat satu sumber input clock yang terhubung secara paralel ke masing-masing IC melalui input CKA dan CKB. Selain itu, sumber tegangan juga diubah menjadi 3.3 V.
Ketika rangkaian ini beroperasi, perubahan pada LED yang sedang aktif dapat teramati. Input CKA hanya mempengaruhi output Q0, sementara input CKB mempengaruhi output Q1, Q2, dan Q3. jasi bisa dikatakan bahwa Perubahan ini bergantung pada nilai input clock yang diterapkan pada CKA dan CKB pada masing-masing IC. Rangkaian ini juga dilengkapi dengan empat tombol reset. Ketika R0(1) dan R0(2) aktif dengan level rendah (aktif low), keduanya tidak berfungsi, namun jika keduanya diaktifkan, maka mereka akan melaksanakan fungsi set. Sama halnya dengan R9, saat R9(1) dan R9(2) diaktifkan, fungsi reset akan berjalan. dan apabila hanya R0(1) dan R9(1) makan counter akan tetap dilanjutkan karena walaupun ada 2 reset yang diaktifkan namun berbeda kelompok maka tidak akan mempengaruhi output pada rangkaian
untuk rangkaian 2a dan 2b itu prinsipnya masih sama namun yang membedakan adalah pada rangkaian 2b input CKB itu berasal dari output Q0
Pada percobaan 1 kondisi 9 ini, kita menggunakan 4 JK flip flop yang dimana input J dan K nya di satukan maka akan menjadi T flip flop. Karena percobaan ini clock nya hanya dihubungkan pada flip flop pertama dan input selanjutnya bergantung kepada output sebelumnya maka dinamakan Counter Asynchronus. Pada percobaan ini clock akan mentrigger saat mengalami kondisi fall time (1 ke 0). Lalu karena J dan K bernilai 1 maka flip flop akan mengalami kondisi toggle atau berlawanan yang mana output Q nantinya akan berubah yaitu antara 1 dan 0. Dan dapat dilihat juga output Q pada flip flop pertama dihubungkan ke input clock pada flip flop kedua, maka clock nya akan mentrigger flip flop kedua pada saat kondisi fall time tadi.
Sebagai contoh awal, semua output dari masing-masing flip flop adalah 0, lalu pada flip flop pertama karena J dan K bernilai 1 maka toggle, output Q1 akan bernilai 1, namun karena kondisi nya belum memenuhi karena syaratnya yaitu fall time maka output flip flop selanjutnya tetap 0. Lalu clock mentrigger lagi karena kondisi toggle maka output Q1 adalah 0, karena kondisinya memenuhi (fall time), maka clock juga mentrigger flip flop kedua sehingga output Q2 adalah 1. Karena pada Q2 mengalami kondisi rise time (0 ke 1) maka belum memenuhi kondisi untuk flip flop ketiga sehinigga output Q3 masih bernilai 0. Begitu seterusnya dan akan terus berlangsung sampai batas dari nilai bit nya yaitu 16.
Counter adalah sebuah rangkaian sekuensial yang mengeluarkan urutan statestate tertentu, yang merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya. Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu. Counter banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan teknologi digital, biasanya untuk menghitung jumlah kemunculan sebuah o kejadian/event atau untuk menghitung pembangkit waktu. Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan Biner Counter. Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n - 1 . Counter secara umum diklasifikasikan atas counter asyncron dan counter syncronous.
a.Counter Asyncronous
Counter Asyncronous disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dan “0” ke “1”) dan sebaliknya secara berurutan atau langkah demi langkah, hal ini disebabkan karena hanya flipflop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya diambilkan dan masing-masing flip-flop sebelumnya.
Gambar 3.3 Rangkaian Counter Asyncronous
b.Counter Syncronous
Counter syncronous disebut sebagai Counter parallel, output flipflop yang digunakan bergulingan secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip- flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock.